Nasional, Batu-Petugas Kepolisian Resor Batu mendapat teror bom dari orang tak dikenal, Sabtu 13 Januari 2017. Teror disampaikan melalui telepon Markas Polres Batu. Penelepon menyampaikan bahwa ada bom yang akan meledak di salah satu gereja di Batu.

"Kami menyelidiki dan melacak siapa yang menelepon," kata Kepala Kepolisian Resor Batu Ajun Komisaris Besar Leonardus Simarmata. Polisi bekerjasama dengan penyedia jasa telekominikasi  melacak penelpon tersebut. Telepon diterima petugas pukul 12.59 WIB. 

"Salah satu gereja di Batu tak menyebut spesifik di mana," katanya. Selanjutnya, sejumlah personil polisi diturunkan untuk berjaga di sejumlah gereja dibantu oleh petugas keamanan internal gereja. "Masih didalami diselidiki akan cari pelakunya."

Satu unit petugas Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Jawa Timur diturunkan untuk menyisir seluruh sudut ruangan gereja, mendeteksi apakah ada bahan peledak di dalam tempat ibadah tersebut.


Petugas Brimob mengenakan pakaian pengamanan, pemindai logam dan kaca memeriksa Gereja Katolik Gembala Baik. Brimob juga menurunkan anjing pelacak untuk membantu mendeteksi bahan peledak. "Hasilnya nihil," katanya.

Kepala Brimob Detasemen B Pelopor Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Sunadi melalui aplikasi perpesanan kepada jurnalis mengatakan menurunkan satu unit tim penjinak bom (jibom). 

Sebab penelon menyatakan akan meledakkan salah satu gereja di Batu. Penelpon, katanya, menggunakan telepon seluler. Polisi sudah mengantongi nomor telepon yang bersangkutan.

"Sterilisasi dilakukan di Gereja Katolik Gembala Baik dan YPPI (Yayasan Pelayanan Pengkabaran Injil) Batu," katanya. Hasil penyisiran petugas tak menemukan benda yang dicurigai bom. Pemeriksaan dilakukan menggunakan alat visual dan deteksi logam.

Pastor Kepala Gereja Katolik Gembala Baik, Romo Mikael Agung Kristi Putra mempersilakan polisi  melakukan sterilisasi. Kegiatan peribadatan tetap berlangsung, puluhan jemaat berdatangan sejak sore tadi untuk melakukan misa. "Ada teror tapi tak tahu gereja mana," katanya. 

EKO WIDIANTO