Dunia, Riyadh- Sekitar 5,2 juta orang dewasa Arab Saudi masih hidup sendiri alias menjomblo. Mereka berusia di atas 36 tahun.

Data tersebut berdasarkan survei demografi kuartal kedua tahun 2016 dari Otorita Statistik Umum Arab Saudi. Rinciannya, sekitar 3 juta pria dan 2,26 juta perempuan belum menikah.

Simak juga:
Arab Saudi Ganti Kalender Hijriah Jadi Kalender Barat
Wanita Saudi Kini Diizinkan Bekerja di Tempat Umum
Pangeran Saudi Desak Pencabutan Larangan Wanita Mengemudi

Sementara hasil survei yang dilakukan oleh harian al-Watan Arabic menunjukkan bahwa usia rata-rata laki-laki yang belum menikah di Arab Saudi adalah 40 tahun sedangkan yang wanita berusia 36 tahun.

Menurut survei, banyak pria yang menjomblo karena rata-rata orangtua telah menjodohkan anak perempuannya sejak usia remaja dengan pria yang usianya tidak beda jauh. Sehingga ketika seorang pria menunda menikah di waktu muda akan kesulitan menemukan jodoh.

Al-Watan melakukan survei tersebut kepada 1.225 orang yang terdiri dari 805 pria dan 520 perempuan. Hasilnya menunjukkan usia rata-rata wanita akan dianggap susah untuk menikah adalah 36,4 tahun dan 39,9 untuk laki-laki.

Dr. Humaidi Al-Dhaidan, profesor psikologi di Majmaa University, mengatakan peningkatan tuntutan ekonomi, sosial dan psikologis adalah alasan utama banyaknya perawan tua di kalangan wanita Arab Saudi.

"Laki-laki dan perempuan muda kerap mencari pasangan hidup yang cocok dan mereka memiliki impian sendiri tentang pasangannya di masa depan. Sebagian besar dari mereka hidup di dunia maya karena revolusi informasi yang dibawa oleh teknologi modern dan media sosial," kata Al-Dhaidan, seperti yang dilansir Al Arabiya mengutip laporan Al-Watan.

Pria dan wanita modern memberikan prioritas utama untuk asmara karena mereka ingin menikmati hidup mereka dengan maksimal tidak seperti di masa lalu ketika pernikahan yang ditetapkan oleh orang tua.

Perbedaan antara usia biologis individu dan usia psikologis adalah alasan lain, katanya. Adat dan tradisi adalah alasan ketiga. Beberapa keluarga tidak akan menikahkan putri bungsu mereka sampai anak perempuan yang lebih tua menikah.

Al-Dhaidan mendesak masyarakat untuk mendukung inisiatif yang akan menjamin pernikahan dini dengan menurunkan nilai mahar dan mempromosikan pernikahan massal. Dia menekankan pentingnya prinsip-prinsip pernikahan dalam kurikulum sekolah dan universitas.

Sedangkan menurut profesor sosiologi Amani al-Harbi, banyak orang dewasa Arab Saudi yang belum menikah disebabkan alasan ingin melanjutkan studi keluar negeri.  Dan, setelah itu mereka mendapatkan pekerjaan untuk memastikan stabilitas keuangan mereka sebelum menikah.

"Beberapa pemuda yang siap untuk menikah akan tertunda karena alasan sosial dan keluarga. Perempuan di desa tidak akan menikah muda karena keluarga akan menggunakannya untuk berbagai tujuan termasuk membesarkan domba. Ketika dia menikah keluarga akan berada dalam kesulitan," kata pria jomblo yang ingin namanya dirahasiakan tersebut.
AL ARABIYAH|YON DEMA