Nasional, Takengon - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan agar bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) benar-benar dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan anak sekolah.

"Ini anak-anak mulai masuk sekolah. Ada yang sepatunya robek, minta ganti tas dan lain-lain. Jadi PKH ini untuk memenuhi kebutuhan anak sekolah," kata Khofifah saat pencairan PKH di Takengon, Aceh Tengah, Sabtu, 14 Januarai 2017.

Selain untuk anak sekolah, katanya, PKH juga untuk pemenuhan gizi ibu hamil, bayi, dan balita. Menteri Khofifah menegaskan bahwa PKH diberikan hanya kepada keluarga tidak mampu.

"Kenapa rata-rata penerima PKH ibu-ibu karena hanya ibu-ibu yang bisa hamil sebab syarat penerima PKH adalah ibu hamil, punya bayi, balita dan anak usia sekolah," ujar Menteri Sosial.

Di hadapan para penerima PKH, Khofifah mengatakan pencairan PKH kali ini merupakan perluasan tahun anggaran 2016.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengungkapkan Provinsi Aceh mulai melaksanakan PKH pada 2008 di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Jaya, dan Kota Lhokseumawe. Sedangkan Kabupaten Aceh Tengah melaksanakan PKH pada 2013 dengan jumlah keluarga penerima manfaat sebanyak 3.028 keluarga.

Sejak 2013 jumlah keluarga penerima manfaat di Kabupaten Aceh Tengah terus dilakukan perluasan cakupan kepesertaan.

Hingga 2016 jumlah penerima PKH di Aceh Tengah sebanyak 3.315 keluarga. Jumlah tersebut mengalami penambahan 3.012 keluarga sehingga total penerima bantuan sosial PKH mencapai 6.363 keluarga.

Nilai bantuan sosial PKH Aceh Tengah sebesar Rp 7.924.018.314. Sedangkan untuk bantuan beras bagi keluarga sejahtera (rastra) dibagikan ke 13.614 keluarga penerima manfaat dengan total bantuan mencapai Rp 17.803.027.800.

ANTARA

Baca juga:
Debat Pilkada DKI, Ahok Berharap Debat Kedua Lebih Bermutu
Dugaan Korupsi Pembangunan Masjid, Sylviana Murni Terseret?