Nasional, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan organisasi satuan pengamanan (Satpam) berbeda dengan organisasi preman. "Satpam memiliki kode etik dan disiplin. Itu yang membedakan saudara dengan preman," kata Tito di plaza selatan Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu, 14 Januari 2017.

Tito juga menegaskan bahwa profesi satpam harus melalui pendidikan. Ia menyarankan anggota satpam untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan lanjutan untuk satpam. "Kalau hanya datang tanpa pendidikan, belum menjadi profesi," kata Tito.

Selain itu, ia mengingatkan agar satpam harus mengabdi kepada masyarakat. "Tidak ada profesi yang tidak mengabdi kepada masyarakat," kata dia. Tak hanya kepada lingkungan kerjanya, ia meminta satpam loyal terhadap masyarakat.

Profesi satpam, kata Tito, berada di garda terdepan keamanan lingkungan dan menjadi mitra penting bagi pemerintah dan kepolisian. Bahkan, Tito menyebutkan satpam adalah anak kandung dari kepolisian. "Keberadaan rekan-rekan bukan seperti organisasi preman, diakui UU kepolisian," kata dia.

Kepolisian dan TNI, kata Tito, siap mendukung dan membina satpam untuk menjadi profesional. "Satpam memiliki intelektual yang tinggi, maka harus dihormati," ujar dia.

Hari ini, Tito memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun Satuan Pengamanan (Satpam) ke-36. Dalam upacara berlangsung di tengah guyuran hujan dihadiri ribuan satpam, Tito meminta upacara ini dijadikan introspeksi meningkatkan kinerja. Hadir pula Awaloedin Djamin, bapak satpam Indonesia.

ARKHELAUS W.